Trump: AS hentikan Konflik India-Pakistan, Lima Jet Tempur Jatuh
- account_circle Kliknews
- calendar_month Ming, 20 Jul 2025

Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: ANTARA
Istanbul, KLIKNEWS.CO – Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa sedikitnya lima pesawat tempur jatuh dalam konflik bersenjata antara India dan Pakistan pada Mei lalu. Ia juga mengklaim bahwa pemerintahnya-lah yang “menghentikan perang” antara dua negara nuklir tersebut.
“Pesawat-pesawat ditembak jatuh dari udara… Saya rasa ada lima jet yang benar-benar ditembak jatuh,” ujarnya dalam jamuan makan malam bersama anggota parlemen Partai Republik di Gedung Putih pada Jumat (18/7) malam waktu setempat.
Namun, Trump tidak menjelaskan milik siapa pesawat-pesawat tersebut.
Ini menjadi kali pertama seorang pemimpin negara ketiga secara terbuka menyatakan ada pesawat yang jatuh selama konflik empat hari itu.
Sebelumnya, Pakistan mengklaim telah menembak jatuh enam pesawat India, termasuk tiga jet tempur Rafale buatan Prancis, dalam pertempuran udara saat India melancarkan serangan lintas batas pada malam 7 Mei.
Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Anil Chauhan, kemudian mengakui bahwa beberapa pesawat India memang jatuh, tapi tidak menyebut jumlah pastinya.
“Yang penting bukan jumlah jet yang jatuh, tetapi mengapa bisa jatuh,” kata Chauhan.
Trump mengatakan ketegangan antara India dan Pakistan “kian memanas” sebelum akhirnya “diselesaikan lewat perdagangan.”
“Kami bilang, ‘Kalian ingin kesepakatan dagang? Tidak akan ada kesepakatan dagang jika kalian saling menembakkan senjata’ — bahkan mungkin senjata nuklir. Keduanya negara nuklir yang sangat kuat,” ujarnya.
“Kami menghentikan banyak perang. Dan ini perang yang serius,” tambah Trump, yang sudah lebih dari selusin kali mengklaim peran Washington dalam mendamaikan kedua negara di Asia Selatan itu.
Namun, India membantah bahwa AS melakukan mediasi.
Konflik India-Pakistan bermula dari serangan pada 22 April di resor wisata Pahalgam, wilayah Kashmir yang dikuasai India.
India menuding Pakistan berada di balik serangan itu, sementara Pakistan membantahnya dan meminta penyelidikan netral.
Setelah beberapa kali saling serang, Trump mengumumkan gencatan senjata pada 10 Mei.
- Penulis: Kliknews
Saat ini belum ada komentar