Komisaris PT Pupuk Kaltim Pastikan Ketersediaan Pupuk Bersubsidi di Maros
- account_circle Kliknews
- calendar_month Sen, 21 Jul 2025

Komisaris PT Pupuk Kaltim Azis Samual melakukan kunjungan langsung ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Foto: Istimewa
Maros, KLIKNEWS.CO – Komisaris PT Pupuk Kaltim, Azis Samual, melakukan kunjungan langsung ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan untuk memastikan stok pupuk bersubsidi tersedia dengan cukup.
Kunjungan berlangsung pada tanggal 15 hingga 19 Juli 2025, diikuti oleh jajaran Komisaris PT Pupuk Kaltim seperti Komisaris Utama (Komut) Andhi Nirwanto, Sukardi Rinakit, Musthofa, Gustaaf, dan Etha Rimba Paembonan. Dari jajaran Direksi PT Pupuk Kaltim turut hadir F. Purwanto, Direktur Produksi, serta Qomaruzzaman, Direktur Keuangan SDM & Umum.
Azis menjelaskan kepada media bahwa PT Pupuk Kaltim berperan sebagai lokomotif strategis pemerintah dalam membangun ketahanan pangan untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Kunjungan ke Maros ini merupakan bagian dari rangkaian agenda kunjungan Komisaris dan Direksi yang akan dilakukan ke provinsi lainnya, antara lain ke Provinsi se-Sulawesi, NTT, NTB, Provinsi se-Kalimantan, Bali, dan Jateng. Adapun kunjungan maraton ini untuk memastikan ketersediaan stok pupuk subsidi di Kabupaten Maros untuk menghadapi kebutuhan pupuk dalam masa tanam di Sulawesi Selatan pada tahun 2025. Kunjungan ini merupakan monitoring terhadap kesiapan implementasi kebijakan sebagaimana yang telah dicanangkan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto tentang swasembada pangan. Sebagaimana kita ketahui bahwa swasembada pangan merupakan sektor strategis yang telah digariskan oleh Pemerintah dalam startegi pembangunan nasional,” kata Azis.
Azis juga menambahkan bahwa mereka menghadapi banyak tantangan di lapangan, khususnya terkait pendistribusian, akurasi RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), dan pengawasan agar penerima manfaat pupuk subsidi tepat sasaran.
Menurut Azis, upaya menciptakan swasembada pangan memberikan dampak luas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, terutama sektor pertanian dan diversifikasi pangan.
“Ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan, meningkatkan produktivitas petani, daya beli masyarakat, serta menjadikan sektor pertanian sebagai katup pengaman sosial dalam pembangunan nasional berkelanjutan,” tutupnya.
- Penulis: Kliknews
Saat ini belum ada komentar